Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo Masuk Proyek PLTA Kayan di Kaltara

Pengusaha nasional yang sekaligus adik presiden RI terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo (tengah) akan ambil bagian dalam pembangunan proyek PLTA Kayan Cascade yang adalah PLTA terbesar se-Asia Tenggara dengan kapasitas 9.000 MW. (Foto: Istimewa)

Bulungan – Pengusaha nasional yang sekaligus adik presiden RI terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengatakan akan ambil bagian dalam pembangunan proyek PLTA Kayan Cascade yang adalah PLTA terbesar se-Asia Tenggara dengan kapasitas 9.000 MW.

Proyek yang dibangun di atas Sungai Kayan, Kalimantan Utara ini terdiri dari 5 cascade. Di mana selain menghasilkan listrik, PLTA ini nantinya akan memberikan banyak benefit bagi lingkungan dan sekitarnya, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, irigasi, dan pariwisata.

“Jadi, dari dulu saya selalu mendukung proyek-proyek yang dirasa sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional. Sehingga semua proyek yang dirasa bakal memberikan manfaat besar itu harus didukung. Dan saya selalu mendukung. Dari dulu saya selalu mendukung. Jadi, proyek-proyek yang besar manfaatnya seperti PLTA Kayan Cascade ini jangan sampai ada halangan atau rintangan,” tutur Hashim, sebagaimana dikutip Kamis, 13 Juni 2024.

Hashim saat ditanyai wartawan soal bergabungnya ke proyek PLTA Kayan. (Foto: Istimewa)

Lebih lanjut, Hashim mengatakan, saat ini pihaknya juga mempunyai proyek serupa di Kalimantan Timur.

“Proyeknya sama. Merupakan proyek energi terbarukan. Intinya kalau menyangkut EBT (Energi Baru Terbarukan), saya selalu tertarik,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, owner atau pemilik PT Kayan Hydro Energy, Tjandra Limanjaya merupakan kawan lama dirinya. Bahkan, ia sudah bersahabat dengan Tjandra sejak 10 tahun lalu dan kakaknya sejak 30 tahun lalu.

Selesainya Kerjasama dengan Sumitomo

PT Kayan Hydro Energy (KHE) menyelesaikan kerja sama dengan Sumitomo Corporation dalam pembiayaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade di Kalimantan Utara (Kaltara). Hal ini disampaikan langsung oleh Executive Committee PT KHE Steven Kho kepada wartawan saat ditemui di PLTA Kayan, Tanjung Selor Hilir, Kabupaten Bulungan, Kaltara, Kamis (30/5) lalu.

“Per kuartal I-2024 sudah diakhiri (kerja samanya),” ujarnya.

Steven pun membenarkan bahwa sudah tidak ada lagi kesamaan visi dan misi di antara PT KHE dengan Sumitomo Corporation.

“Ada perbedaan pandangan komersial yang tidak ketemu,” katanya.

Namun demikian, ia tak dapat mengungkapkan secara detail perbedaan komersial seperti apa yang dimaksud sehingga kerja sama berakhir.

“Kami tidak dapat memberitahukan siapa yang mengakhiri kerja sama ini, karena itu informasi rahasia yang harus disimpan antara kami dengan Sumitomo,” tuturnya.

Sementara itu, Executive Manager Sumitomo Kenichi Ishikawa membenarkan kerja sama Sumitomo dengan KHE berakhir. Sekalipun begitu, Kenichi tak menampik bahwa pihaknya akan tetap berdiskusi dengan PT KHE untuk proyek ke depan yang mungkin bisa dikerjasamakan.

“Kami akan tetap berdiskusi untuk kerja sama ke depannya,” imbuhnya.

Sebelumnya, PT Kayan Hydro Energy (KHE) melakukan kerja sama dengan Sumitomo Corporation dalam pembiayaan pembangunan PLTA Kayan, serta penjajakan pengembangan green industry di Kalimantan Utara (Kaltara) dengan memanfaatkan energi dari PLTA yang akan dibangun. Direktur Utama KHE Andrew Suryali mengatakan, kerja sama ini memiliki nilai investasi sebesar 17 miliar dolar AS.

Saat Launching Kerja Sama antara PT Kayan Hydro Energy dengan Sumitomo Corporation pada Proyek Pengembangan PLTA Kayan Cascade, Kamis (6/10/2022) di Hotel Fairmont, Jakarta, Andrew Suryali mengatakan, KHE dan Sumitomo bersepakat untuk menjadi partnership dalam pembangunan PLTA Cascade yang merupakan proyek pembangkit listrik green energy serta penjajakan pembangunan green industry di Kalimantan Utara dengan memanfaatkan energi dari PLTA yang akan dibangun.

Adapun KHE adalah pemrakarsa dan pengembang proyek PLTA Kayan Cascade yang terletak di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kaltara, dengan kapasitas 9.000 Megawatt (MW) yang terbagi dalam lima bendungan.

Dikatakan Executive Committee KHE Steven Kho, saat ini KHE membuka peluang kerja sama dengan semua pihak, termasuk dari pihak Jepang maupun China.

Penulis: Steven Widjaja

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *