Jakarta – Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation mengumumkan peraih dana hibah dari program hibah tahunan andalannya ‘DBS Foundation Grant Programme 2022’ (DBSF Grant). Sebanyak tiga juta dolar Singapura akan disalurkan kepada 23 penerima hibah yang berada di kawasan Asia yang terdiri atas 15 wirausaha sosial (Social Enterprise/SE) dan delapan usaha kecil dan menengah (UKM/Small-and-Medium Enterprises/SME). Dana hibah diberikan kepada pemenang dari lima negara, yaitu Singapura, Hong Kong, India, Taiwan, dan Indonesia, untuk mempercepat dampak positif yang mereka hasilkan.
Dari Indonesia, SukkhaCitta sebagai SE di bidang produksi kerajinan pakaian berbasis alam, berhasil mewakili Indonesia untuk menerima dana hibah tahun ini. Ini merupakan kali kedua SukkhaCitta mendapatkan dana hibah dari DBS Foundation, setelah sebelumnya di tahun 2018 menerima dana hibah untuk pelatihan pengrajin lokal dan sertifikasi desa-desa.
“Hadir sejak tahun 2014, dana yang telah kami hibahkan mencapai lebih dari 13 juta dolar Singapura dengan tujuan utama, yakni menumbuhkembangkan bisnis SE dan SME. Di tengah ketidakpastian ekonomi yang semakin besar dan meningkatnya tantangan sosial ekonomi, kami percaya bahwa mereka memainkan peran yang semakin penting dalam menciptakan solusi baru untuk meningkatkan kehidupan dan mata pencaharian, dan memungkinkan perubahan,” ujar Group Head, DBS Strategic Marketing and Communications and Board Member of DBS Foundation, Karen Ngui, dikutip Rabu, 18 Januari 2023.
Selain wirausaha sosial, untuk kali pertama, program DBSF Grant memberikan dana hibah kepada UKM yang ingin memulai transformasi berkelanjutan. Para penerima dana hibah akan bergabung dengan komunitas global DBS Foundation yang saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 100 bisnis, untuk memberi dampak di pasar utama tempat DBS beroperasi.
Para pemenang ini dipilih setelah pengkajian ketat atas lebih dari 900 pelamar, jumlah tertinggi selama ini. Mereka menonjol karena potensinya dan fokus pada percepatan inovasi, skalabilitas, dan dampak positif dari solusi unik dan inovatif dalam mengatasi tantangan sosial dan lingkungan. Dukungan DBS Foundation akan mempercepat pertumbuhan para penerima hibah ke fase selanjutnya, yang dapat mencakup perluasan ke komunitas baru, meningkatkan produk dan layanan mereka melalui penelitian dan pengembangan/pembuatan purwarupa baru, dan meningkatkan kapasitas operasional.
Hal ini memungkinkan mereka menciptakan dampak lebih besar melalui bisnis mereka. Secara keseluruhan, 23 penerima penghargaan berpotensi memberikan dampak positif kepada lebih dari dua juta orang dan mata pencaharian, mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 319 ton, memangkas lebih dari 132.000 ton limbah makanan, dan menyediakan 1.000 juta liter air bersih.
“Senang sekali karena tahun ini kami diberikan kepercayaan untuk menerima dana hibah dari DBSF Grant. Dana ini akan kami gunakan untuk riset dan pengembangan, terutama untuk proyek kapas regeneratif ‘Mama Kapas’, yang meliputi pelatihan dan field visit di beberapa wilayah Indonesia Timur, serta pengolahan kain kapas menjadi berbagai macam produk yang bisa dijual,” ujar Founder SukkhaCitta, Denica Riadini-Flesch, pada acara DBSF SE & SME Meet Up di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023.
Denica menceritakan bagaimana ia dan timnya di SukkhaCitta telah membantu masyarakat pedesaan dan menjaga kelestarian alam. Melalui SukkhaCitta, banyak generasi muda di pedesaan yang kemudian tertarik untuk menjadi pengrajin tenun berbahan dasar alam, menghidupkan regenerasi pengrajin seni di pedesaan.
“Bayangkan potensi dari proyek ini, dimana kita mengembalikan lagi kearifan lokal dari seluruh ibu-ibu yang ada di seluruh Indonesia untuk bisa membuat baju yang betul-betul bisa menyembuhkan bumi kita. Jadi, kita telah memulai SukkhaCitta sejak 2016 hanya dengan tiga peserta dari ibu rumah tangga, dan hingga kini kita telah memberikan akses ke hampir 1.500 kehidupan di seluruh Indonesia. Kita juga berhasil meningkatkan pendapatan mereka sebesar 60% dari sebelum mereka bekerja sama dengan SukkhaCitta. Lalu, kita turut membangun sekolah-sekolah kerajinan dimana generasi muda bisa datang dan belajar lagi teknik-teknik tradisional ini supaya kebudayaan kita itu ada regenerasi,” papar Denica.
Selain dampak sosial, SukkhaCitta juga turut berkontribusi mengurangi jejak karbon dengan memangkas 25 juta ton emisi gas rumah kaca serta mencegah lebih dari satu juta limbah air dengan menggunakan 100% pewarna alami untuk tiap pakaiannya. Ke depannya, SukkhaCitta berencana mengembangkan bisnisnya dengan menetapkan rantai pasok atau supply chain yang semakin kuat dan dapat diandalkan, selain untuk mencakup 100% kebutuhan mereka sendiri, juga untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan mulai dijual ke bisnis lain di tahun 2025.
Sejak berdiri di Singapura, DBS Foundation menghadirkan program-program yang bertujuan untuk menciptakan dampak positif dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan mendukung kewirausahaan sosial, serta meningkatkan keterampilan masyarakat di bidang literasi digital dan ketahanan pangan. Di Indonesia, sejak tahun 2015 melalui unit Business for Impact Chapter, DBS Foundation telah membantu mengembangkan kapasitas dan keterampilan pada 60 SE melalui program pendampingan (mentoring) dan telah menyalurkan lebih dari SGD 1,5 juta dollar kepada 14 SE di Indonesia untuk mendukung dan membantu mereka mengembangkan bisnisnya.
Editor: Steven Widjaja