Jakarta – BritCham Indonesia menjadi tuan rumah untuk para delegasi dari Kamboja, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam dalam rangkaian kegiatan pemulihan dari Britain in Southeast Asia (BiSEA), yang merupakan kelompok informal dari Kamar Dagang Inggris di Asia Tenggara.
“Ini adalah konferensi pertama kami setelah pandemi. Selama pandemi, Inggris telah keluar dari Uni Eropa dan berganti Perdana Menteri. Meskipun ada peningkatan komitmen yang lebih kuat secara regional dalam hal politik dan perdagangan bersama, para pelaku bisnis Inggris tidak dapat melaukan perjalanan internasional untuk memperdalam kepentingan komersial. Kami merasa sangat penting untuk mengembangkan strategi regional antar-kami untuk mendorong peluang dan mendukung anggota-anggota kami dengan pertumbuhan intraregional dan kepentingan berbasis di Inggris yang ingin mengkases pasar Indonesia,” kata Executive Director BritCham Indonesia, Chris Wren.
Konferensi BiSEA yang berlangsung dalam satu hari mencakup diskusi panel dengan tamu kehormatan, Ambassador Jon Lambe, Duta Besar Inggris untuk ASEAN, yang juga berbasis di Jakarta.
Baca juga: Swedia dan Indonesia Jajaki Kemitraan untuk Mencapai Agenda 2030
Acara pertemuan bisnis pada malam hari juga memberikan kesempatan bagi anggota BritCham yang telah berinvestasi di Indonesia untuk memulai dialog tatap muka yang akan menghasilkan ekspansi regional.
Rino Donosepoetro, Chairman BritCham Indonesia dan Vice Chairman, ASEAN & Presiden Komisaris Indonesia untuk Standard Chartered Bank berkomentar “Dengan Indonesia sebagai tuan rumah G20 dan Board Members BritCham berperan aktif di 5 dari 7 komite B20, hal ini sangat tepat bahwa Indonesia menyelenggarakan reuni BiSEA untuk mendukung pengembangan perdagangan regional. Kerja sama untuk mendukung hampir 700 juta blok regional akan melayani semua kepentingan dengan cara yang jauh lebih produktif,”.
Pada tanggal 16 September, BritCham Indonesia akan bekerja sama dengan BKPM, Bank Indonesia dan Kedutaan Besar Indonesia di London untuk mengikuti roadshow selama 6 hari di 5 kota, untuk membuka peluang investasi, mempromosikan sektor pariwisata dan pendidikan, serta membangun pemahaman terhadap Indonesia yang lebih baik untuk diversifikasi supply chain.