Badai PHK Belum Sirna, Disney Berencana Pangkas 7.000 Pegawainya

(Foto: Net)

Jakarta – Badai PHK global masih belum sirna. Ini ditandai dengan masih adanya PHK massal yang diterapkan pada sejumlah perusahaan, seperti yang akan dilakukan Disney pada pekan ini. PHK ini direncanakan sebagai putaran PHK pertama dari total tiga putaran PHK massal yang ditargetkan dilakukan sebelum musim panas tahun ini. Tidak tanggung-tanggung, jumlah pegawai yang rencananya akan dipangkas dalam tiga kali proses PHK itu sebesar 7.000 pegawai.

Pemangkasan massal jumlah karyawan ini tentunya tak bisa dilepaskan dari strategi Disney dalam mengefisienkan sisi operasional perusahaan, sehingga pengoptimalan pendapatan dan penghematan biaya dapat tercapai. Disney bahkan menyampaikan bahwa bulan lalu pihaknya berencana untuk memangkas biaya sebesar USD5,5 miliar atau Rp83 triliun. Biaya tersebut termasuk USD3 miliar atau Rp45 triliun untuk produksi konten.

“Putaran pemberitahuan kedua yang lebih besar akan terjadi pada bulan April dengan pengurangan beberapa ribu staf lagi, dan kami berharap dapat memulai putaran terakhir pemberitahuan sebelum awal musim panas untuk mencapai target 7.000 pekerjaan kami,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Disney, Bob Iger, seperti dikutip dari CNBC, Selasa, 28 Maret 2023.

PHK akan dilakukan pada lintas unit usaha yang dimiliki perusahaan, seperti dari media Disney dan divisi distribusi, taman dan resor, hingga ESPN. Disney mengatakan bahwa bisnis streamingnya, yang terdiri dari Disney+, Hulu, dan ESPN+, akan berhenti merugi pada tahun 2024. Saham Disney naik sekitar 8% tahun ini setelah turun 44% tahun lalu.

“Untuk karyawan kami yang tidak terpengaruh, saya ingin mengakui bahwa tidak diragukan lagi akan ada tantangan di masa depan saat kami terus membangun struktur dan fungsi yang memungkinkan kami untuk sukses di masa mendatang,” tambah Iger.

Bob Iger yang telah melakukan restrukturisasi perusahaan, menyatakan bahwa ia mempertimbangkan untuk menjual Hulu. Disney juga akan mengadakan pertemuan pemegang saham tahunan pada 3 April nanti.

Disney mengikuti jejak perusahaan pemberi layanan hiburan lainnya seperti Warner Bros. Salah satu anak perusahaan Warner Bros, Discovery Channel, juga sudah memangkas jumlah karyawannya.

 

Penulis: Steven Widjaja

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *