Bank Raya Akan Right Issue 2,32 Miliar Saham, BRI Berencana Eksekusi Seluruh Porsinya

Jakarta – Dalam PMHMETD X ini, Bank Raya (AGRO) menawarkan sebanyak-banyaknya dua miliar tiga ratus dua puluh juta lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 setiap saham atau sebesar 9,26% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah pelaksanaan PMHMETD X, yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp500.

Adapun tanggal akhir perdagangan cum date adalah 8 Desember 2022, dan periode perdagangan adalah 14-20 Desember 2022. HMETD akan didistribusikan kepada para pemegang saham yang tercatat pada 13 Desember 2022 dimana 11.373.452.991 saham lama AGRO akan memperoleh 1.160.000.000 HMETD. Setiap satu HMETD dapat digunakan untuk membeli satu saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp500 per saham. Dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan untuk membeli saham, maka AGRO akan memperoleh dana sebesar Rp1,16 triliun.

Baca juga: Ini Rahasia Cuan Bank RI Saat Masa Pandemi

Pemegang saham utama AGRO yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan mengambil seluruh haknya dalam PMHMETD X ini. Jika Saham dalam PMHMETD X ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham porsi publik lainnya atau pemegang bukti HMETD porsi publik yang berhak, maka sisa saham baru akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang HMETD lainnya yang telah melaksanakan haknya dan melakukan pemesanan saham baru tambahan.

Saham yang akan diterbitkan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD X ini merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham-saham tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal,termasuk hak atas dividen, dengan saham lain AGRO yang telah disetor penuh.

Penambahan modal ini akan digunakan untuk penguatan permodalan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam menyalurkan pinjaman maupun memperkuat pendanaan kepada segmen market yang baru, terutama segmen Gig Economy. Segmen Gig Economy menargetkan nasabah gig worker, yaitu pekerja informal seperti banking agent, pekerja lepasan, pekerja paruh waktu, dan lain sebagainya. Selain itu, AGRO juga diwajibkan untuk memiliki modal inti minimum paling sedikit Rp3 triliun berdasarkan Peraturan OJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Baca juga: Ini Dia Bank-Bank Penerima LPS Banking Award 2022

Direktur Keuangan Bank Raya Akhmad Fazri menyampaikan, aksi korporasi ini diharapkan semakin mengukuhkan aspirasi Bank Raya untuk menjadi digital attacker BRI Group bagi fintech dan gig economy di Indonesia, dengan terus mengembangkan produk, fitur, dan layanan bank digital yang mampu memberikan nilai tambah lebih besar kepada masyarakat, serta memperluas ekspansi dalam penyaluran pinjaman digital untuk mendukung produktivitas para pelaku usaha di Indonesia.

“Selain itu, perseroan juga diwajibkan untuk memiliki modal inti minimum berdasarkan Peraturan OJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Aksi korporasi rights issue yang digelar merupakan komitmen perseroan demi memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun pada 2022. Adapun, hingga kuartal III 2022 modal inti AGRO Rp2,07 triliun,” ujar Fazri.

Kinerja Bank Raya juga terus menunjukkan pencapaian yang positif, terlihat pada kuartal III 2022, Bank Raya mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp32 miliar atau tumbuh 101,8% yoy. Penyaluran kredit digital Bank Raya juga menunjukkan pertumbuhan yaitu sebesar 147% (yoy) yaitu sebesar Rp649 Miliar pada kuartal III 2022, pertumbuhan ini sejalan dengan simpanan digital yang berhasil dibukukan sebesar Rp437 miliar pada periode yang sama. (Ar)

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *