Citi kembali menegaskan bahwa untuk saat ini tidak ada perubahan seketika dalam hal melayani nasabah Consumer Bank yang berada di Indonesia. Meski demikian, Citi akan memulai proses penjualan bisnis Consumer Bank setelah adanya pengumuman bahwa Citi akan keluar dari bisnis Consumer di 13 negara, termasuk di Indonesia.
Seperti diketahui sebelumnya berhembus kabar bahwa Bank DBS Indonesia bakal mengambil alih bisnis ritel Citibank Indonesia. Namun pihak DBS Indonesia masih terus mempelajari kerjasama tersebut ke depannya.
Untuk saat ini, Citi Indonesia akan terus beroperasi di Indonesia melalui unit Institutional Clients Group (ICG), antara lain TTS (Treasury and Trade Solutions), MSS (Markets and Securities Services / Custodian), BCMA (Banking Capital Market Advisory) untuk nasabah-nasabah institusional yang terdiri dari perusahaan lokal, pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara, lembaga keuangan dan perusahaan multinasional, CCB (Citi Commercial Bank), dan layanan pasar modal melalui PT. CSI (Citigroup Sekuritas Indonesia).
Kegiatan bisnis Consumer Banking Citi di Indonesia meliputi kartu kredit, kredit tanpa agunan, kantor cabang retail, layanan pengelolaan kekayaan (wealth management), layanan nasabah perbankan individual yang terdiri dari Citigold, Citi Priority dan Citi Banking, layanan perbankan digital, bancassurance, dan layanan perbankan melalui telepon / CitiPhone, operasional consumer, dan lainnya.
CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi menyatakan, bahwa Citi memiliki bisnis Consumer yang kuat dan menguntungkan di Indonesia, dan memiliki tim yang sangat terampil dan berdedikasi. Citi akan senantiasa berupaya untuk memberikan hasil yang sebaik mungkin bagi para nasabah dan karyawan.
Batara menambahkan bahwa proses penjualan akan membutuhkan waktu dan Citi akan mengupayakan proses strategi yang dilakukan secara prudent dan sistematis melalui koordinasi erat yang terus menerus dengan kantor pusat, pemangku kepentingan dan regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), serta akan memberikan informasi terkini bila ada perkembangan lebih lanjut mengenai proses yang dimaksud.
“Selama proses penjualan, kegiatan operasional bisnis Consumer kami termasuk kantor cabang, call centers, serta layanan digital akan terus berjalan seperti biasa. Para nasabah kami akan tetap mendapatkan layanan yang berkualitas tinggi seperti yang selama ini mereka peroleh dari seluruh produk dan layanan kami,” kata Batara melalui keterangan resminya di Jakarta, Minggu 18 April 2021.
Kegiatan bisnis Consumer Banking Citi di Indonesia meliputi kartu kredit, kredit tanpa agunan, kantor cabang retail, layanan pengelolaan kekayaan (wealth management), layanan nasabah perbankan individual yang terdiri dari Citigold, Citi Priority dan Citi Banking, layanan perbankan digital, bancassurance, dan layanan perbankan melalui telepon / CitiPhone, operasional consumer, dan lainnya.
Citi sendiri telah hadir di Indonesia sejak tahun 1968 dengan tim yang berdedikasi tinggi dan memiliki basis klien yang kuat. Hal ini berkontribusi pada kesuksesannya di Indonesia. Saat ini Citi melayani 90% dari 20 perusahaan terbesar di Indonesia dan pada tahun lalu berhasil mengumpulkan dana sebesar lebih dari US $ 10 miliar untuk para kliennya.
Sebagai informasi saja, berdasarkan sumber Infobanknews, Bank DBS Indonesia dinilai cukup berpengalaman dalam mengambil alih bisnis ritel setelah sebelumnya pernah mengambil alih bisnis ritel milik PT Bank ANZ Indonesia saat hengkang dari Indonesia 2018 silam. Terlebih, DBS merupakan bank terbesar di Asia Tenggara yang tentu ingin meningkatkan perannya di pasar perbankan Indonesia. (*)