BTPN Syariah: Ingin Memajukan Perekonomian, Berdayakan Wanitanya

 

Jakarta – Berbicara soal wanita, banyak sekali potensi yang bisa digali dari kelompok ini. Menurut catatan World Bank, separuh dari penduduk yang tergolong hidup di bawah garis kemiskinan (berpenghasilan di bawah US$2 per hari) adalah wanita.

Beberapa kajian menyebutkan bahwa, kemampuan ekonomi seorang wanita memberikan pengaruh yang signifikan kepada orang-orang di sekelilingnya. Ini yang melatarbelakangi BTPN Syariah menjadikan pemberdayaan perempuan sebagai fokus bisnisnya.

“Bila ingin memajukan perekonomian, berdayakan wanitanya,” ujar Dewie Pelitawati, Komisaris BTPN Syariah dalam media briefing “Women Empower Women” pada Kamis (16/12) di Jakarta.

Upaya BTPN Syariah memberdayakan perempuan untuk lebih berperan dalam kegiatan perekonomian, diawali dengan merubah mind set dan behavior mereka. Sebagian besar perempuan dari kelompok prasejahtera ini tidak bekerja atau berpenghasilan rendah.

Mereka pasti memiliki mimpi seperti ingin menyekolahkan anak, memperbaiki rumah atau berangkat haji. Dari mimpi ini, dibangun mind set supaya mereka memiliki mental disiplin, kerja keras, dan memiliki fungsi sosial.

Dewie menjelaskan bahwa langkah awal pemberdayaan perempuan yang dilakukan BTPN Syariah memberikan pelatihan kepada kelompok ibu-ibu mengenai pendidikan keuangan selama lima hari berturut-turut. Pendekatan kelompok menurut Dewie cukup efektif untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Mereka bisa melakukan beragam diskusi.

“Pemberdayaan wanita perlu spirit peers”, ujar Dewie yang dalam media briefing mengenakan busana perpaduan tenun Garut, Sulawesi dan Jepara hasil pemberdayaan perempuan inklusi aktif BTPN Syariah.

Program “Women Empower Women” BTPN Syariah sudah berjalan selama sepuluh tahun. Keberhasilan program ini, menurut Dewie karena dilakukan secara berkelanjutan (continues) dan terukur. Alhasil, kehidupan para wanita ini pun secara ekonomi berkembang. Inovasi terus dilakukan BTPN Syariah untuk mengikuti perkembangan zaman.

Selain memberikan pembiayaan, BTPN Syariah juga melakukan pendampingan dengan menyesuaikan kebutuhan masyarakat yang saat ini mengarah ke digital. Hingga saat ini sudah ada 4 juta perempuan inklusi aktif dari 235 ribu komunitas yang tersebar di 2.600 kabupaten dan 23 provinsi yang dilayani oleh BTPN Syariah.

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *