Didorong Faktor Ini, Sektor Manufaktur Tetap Kuat di 2023

(Foto: Dok. The Finance)

Jakarta – Di tengah tantangan yang ada, sektor manufaktur nasional diprediksi tetap tumbuh positif di tahun 2023. Sejumlah kondisi seperti meningkatnya permintaan komoditas menjadi faktor pendorong positifnya pertumbuhan sektor manufaktur nasional di 2023, seperti yang diungkapkan oleh Chief Economist PT Bank Central Asia (BCA), David E. Sumual.

“Ya memang untuk sektor manufaktur tantangannya cukup besar ya. Ada dari sisi payroll lalu perekrutan tenaga kerja baru. Karena mereka malah cenderung mengurangi tenaga kerja. Namun untungnya di Indonesia ini beberapa sektor itu permintaannya masih cukup besar,” ujar David pada webinar Outlook Industri Jasa Keuangan di Tahun 2023 yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute, Selasa, 10 Januari 2023.

Ia mencontohkan, bagaimana masih tingginya permintaan di sektor otomotif yang mendongkrak sektor manufaktur nasional. Hal ini belum ditambah lagi dengan tingginya demand dari luar terhadap sejumlah komoditas domestik.

“Setelah lebaran katanya turun, tapi setelah lebaran permintaannya terlihat tetap cukup besar karena permintaan komoditasnya masih tetap baik. Lalu, di otomotif juga sparepart permintaannya masih cukup besar ya,” jelas David.

Meskipun demikian, dirinya mewanti-wanti agar pemangku kebijakan memerhatikan aspek daya saing market domestik. Daya saing menjadi hal yang tak bisa digubris mengingat masih tingginya impor barang dari luar yang dapat memengaruhi stabilitas kurs rupiah.

“Tapi kita masih banyak barang impor jadi stabilitas kurs juga jadi perhatian. Dan kita juga harus tetap menjaga daya saing. Kita lihat tahun lalu ya ketika yen Jepang lemah, mata uang Korea juga melemah, karena mereka saling bersaing. Maka, ini harus jadi perhatian kita juga ini untuk menjaga daya saing kita ini,” ucapnya.

 

Penulis: Steven Widjaja

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *