Gegara Ini, Sektor Konsumsi Diprediksi Cuan di 2023

Head of Research DBS Group, Maynard Arif, di acara Online Media Briefing bersama Ekonom Bank DBS: Surplus Perdagangan Indonesia Menurun, DBS Group Research Prediksi Langkah Pemerintah (7/7/2023). (Foto: Tangkapan layar Zoom)

Jakarta – Sektor konsumsi diprediksi tetap unggul di tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh Head of Research DBS Group, Maynard Arif, dimana menurutnya, kuatnya sektor konsumsi nasional tak terlepas dari pengaruh musim kampanye Pemilu 2024.

“Di masa kampanye akan ada konsumsi dari partai-partai serta kandidatnya untuk memenuhi kebutuhan logistik atau operasi kampanye mereka. Di kuartal empat, kita akan lihat ada dampak positif dari kampanye partai-partai berikut kandidat-kandidatnya,” ujar Maynard, pada acara Online Media Briefing bersama Ekonom Bank DBS: Surplus Perdagangan Indonesia Menurun, DBS Group Research Prediksi Langkah Pemerintah, Jumat, 7 Juli 2023.

Maynard lebih lanjut menyatakan bahwa baiknya kinerja sektor konsumsi Indonesia juga akan ditopang oleh stabilnya kondisi sosial politik nasional di masa pemilu. Ia terangkan, Indonesia telah melakukan penyelenggaraan pemilihan umum secara demokrasi selama beberapa kali, dengan kondisi sosial politik yang stabil.

“Untuk masalah kandidat presiden sudah hampir jelas ya, walaupun belum pasti karena pendaftaran kandidat masih berlangsung sampai November nanti. Biasanya, kondisi ekonomi kita tetap stabil di masa pemilu, karena stabilitas politik bagi kita itu penting agar performa ekonomi kita bisa tetap stabil juga,” tambah Maynard.

Dirinya lalu merinci sektor-sektor apa saja yang berkinerja positif di tahun ini. Sektor-sektor itu antara lain konsumsi, perbankan, dan telekomunikasi. Sedangkan untuk sektor agraris seperti sawit, ia katakan bahwa sektor itu akan bergantung pada kondisi iklim yang ada. Fenomena el nino dengan cuaca panas saat ini dikatakannya bisa berdampak positif terhadap proses pertanian pohon sawit.

Sedangkan untuk industri metal, ia berpendapat masih diperlukan kehati-hatian dalam menilai prospek industri metal di tahun ini karena belum stabilnya kinerja industri metal domestik. Sementara untuk sektor kesehatan dan ritel, ia masih berpandangan netral. Menurutnya, sektor kesehatan dan ritel memang tidak sebaik seperti di tahun 2022, namun tetap memiliki daya tarik.

“Investor kita rekomendasikan untuk fokus pada perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi domestik. Fenomena iklim el nino bisa dibilang bakal berdampak ke komoditas, mungkin bisa ke minuman juga karena mereka kalau cuaca panas bisa produksi produk lebih banyak. Namun, saya kira dampak el nino bakal lebih banyak ke komoditas lainnya,” paparnya.

Di kesempatan yang sama, ekonom senior DBS Bank, Radhika Rao, menambahkan, jenis konsumsi rumah tangga bakal lebih unggul pada pertengahan tahun ini. Radhika menyatakan, sektor konsumsi rumah tangga akan menggantikan sektor ekspor komoditas yang sedang menurun kinerjanya saat ini.

“Jadi, kita akan lihat bahwa di akhir tahun ini sektor ekspor kita akan melambat, yang juga dikarenakan dihentikannya segala ekspor komoditas seperti nikel dan lainnnya. Namun, sektor konsumsi akan bagus ke depannya.”

Selain itu, Radhika juga meyakini bahwa target inflasi di bawah 3% dari pemerintah RI bakal tercapai pada Agustus 2023. “Inflasi sudah turun dan akan mencapai target di akhir tahun ini.”

 

Penulis: Steven Widjaja

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *