Investor Kembali Lirik Sektor Properti, Ray White Indonesia Siap Manfaatkan Momentum

(Foto: Net)

Jakarta – Perusahaan agen property asal Australia, Ray White memprediksi sektor properti Indonesia akan tumbuh positif tahun ini. Kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi di sektor properti pun mengalami pemulihan pasca pandemi COVID-19. Pelaku industri properti, termasuk agen properti didorong memanfaatkan momentum ini memacu penjualan.

Demikian diungkapkan Country Director of Ray White Indonesia, Johann Boyke Nurtanio. Menurutnya, pemulihan ekonomi Indonesia sudah on the track, dan risiko mengalami resesi bisa dikesampingkan. Di lain sisi kebutuhan dan minat masyarakat akan rumah masih sangat tinggi. Insentif berupa relaksasi rasio loan to value (LTV) yang diperpanjang Bank Indonesia hingga akhir 2023 juga menjadi sentiment positif. Momentum inilah yang akan dioptimalkan Ray White Indonesia untuk terus melakukan transaksi jual beli
properti.

“Sehingga peluang-peluang yang dimiliki kami di tahun ini tidak hilang begitu saja. Memaksimalkan sisa tahun yang ada dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui sektor property,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 15 Juni 2023.

Di sisi lain, tren kenaikan suku bunga acuan memang masih akan menjadi tantangan. Kenaikan suku bunga global diprediksi akan berpengaruh terhadap harga dan biaya pembelian properti di tahun 2023. Namun inflasi di Indonesia dinilai relatif terkendali. Ini bisa menjadi faktor pendorong pertumbuhan. Selain itu ada pula berbagai insentif baik dari sisi makro prudensial dan fiskal.

“Pada tahun 2023, pertumbuhan pada sektor properti akan terus tumbuh dengan baik. Karena inflasi sudah terjaga, pertumbuhan tersebut akan didukung oleh inflasi global yang sudah mulai melemah. Bila inflasi Amerika Serikat turun, maka tekanan suku bunga mereka akan berkurang,” imbuhnya.

Pembangunan infrastruktur yang masif juga akan berdampak pada meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di properti-properti di berbagai daerah Indonesia. Misalnya saja wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali, di mana Ray White Indonesia mencatat adanya peningkatan permintaan, terutama di dorong oleh pemulihan sektor pariwisata.

“Pesatnya pembangunan infrastruktur, khususnya jalan dan transportasi umum, memunculkan lokasi-lokasi strategis baru yang akan semakin menghasilkan banyak pilihan baru bagi para calon pembeli. Lokasi-lokasi baru akan dipasarkan dengan harga yang masih terjangkau dengan prospek kenaikan dalam waktu relatif dekat, menjadi kesempatan bagi pencari properti untuk dihuni maupun investasi,” tambahnya. (*)

 

Editor: Ari Astriawan

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *