Peluang Jadi Produsen Halal Global, Indonesia Masih Dibayangi 3 Tantangan Ini

Bali – Data the Global Islamic Economy pada tahun 2021 lalu mengungkapkan, terdapat 1,9 miliar masyarakat muslim yang mengkonsumsi produk halal senilai USD2 triliun. Tentu hal ini menjadi peluang Indonesia sebagai rumah bagi populasi muslim terbesar di dunia untuk menjadi negara produsen sektor halal global.
Sebanyak 13% dari total populasi muslim di dunia berada di Indonesia sehingga potensi sektor riil industri halal mampu mencapai lebih dari Rp4.100 triliun di tahun 2021. Indonesia juga menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia yang mencapai USD184 miliar atau sekitar 11,34% dari konsumsi global produk halal.
“Industri halal berpotensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi baru Indonesia dengan menjadi global halal hub melalui pengembangan pondok halal, kita bisa memperluas ekspor komoditas halal di pasar global sehingga, akan mendukung transformasi ekonomi menuju Indonesia emas 2045,” kata M. Arsjad Rasjid PM selaku Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dalam acara Islamic Finance Summit 2022 yang diselenggarakan Infobank Media Group bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Bali, Kamis, 22 September 2022.
Namun, Arsjad juga mengingatkan terkait adanya beberapa tantangan di industri ekonomi keuangan syariah seperti, sertifikasi halal yang masih rumit dilakukan, yang berdampak pada rendahnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) halal di Indonesia.
“Sertifikasi halal di Indonesia belum luas diakui di pasar global dengan regulasi teknis yang cukup berbelit-belit berdampak pada rendahnya UMKM halal. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, dari 1,6 juta UMKM hanya 10% yang memiliki sertifikasi halal,” jelasnya.
Selain itu, ketertarikan investor untuk berinvestasi pada produk halal sebagian besar lebih condong ke sektor industri makanan halal sementara, sektor lainnya masih sangat minim. Terlebih lagi, masalah hambatan ekspor khususnya bagi UMKM yang sulit menyesuaikan tren gaya hidup halal global masih terus membayangi ekonomi keuangan syariah.
Maka dari itu, KADIN melalui badan ekonomi syariah akan meluncurkan beberapa program seperti KADIN Halal Ceter, Badan Ekonomi Syariah Hub, dan Program Kemitraan Closed-Loop sebagai pendorong pengusaha syariah untuk mengatasi tantangan-tantangan yang terjadi saat ini. (Fatin)

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *