Wow! Garuda Indonesia Catatkan Pertumbuhan Pendapatan Hingga 72%

(Foto: Net)

Jakarta – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk secara grup berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan usaha hingga 72% pada kuartal I 2023 menjadi USD602,99 juta jika dibandingkan dengan catatan pendapatan usaha pada 3 bulan pertama di tahun 2022 sebesar USD350,15 juta.

Pertumbuhan pendapatan usaha ini selaras dengan peningkatan trafik penumpang yang berhasil dicatatkan Garuda Indonesia Group pada kuartal I 2023 yang sedikitnya berjumlah 4,5 juta penumpang atau tumbuh sekitar 60% jika dibandingkan periode yang sama pada kuartal I 2022 yang sebesar 2,7 juta penumpang.

“Capaian ini menjadi langkah berkesinambungan dan awal transformasi kinerja yang secara konsisten menunjukan outlook positif dari upaya perbaikan kinerja usaha yang terus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini juga menjadi tindak lanjut dari dirampungkannya tahapan restrukturisasi perusahaan pada tahun 2022 lalu, dimana atas capaian restrukturisasi tersebut Garuda Indonesia secara kinerja operasi juga membukukan kinerja positif,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, seperti dikutip Kamis, 4 Mei 2023.

Adapun pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia tersebut ditopang oleh capaian pendapatan penerbangan berjadwal sebesar USD506,82 juta atau tumbuh 87%, serta komposisi pendapatan lainnya yang tumbuh sebesar 50% menjadi USD83,35 juta pada tiga bulan pertama di tahun 2023 ini.

Lebih lanjut, hingga Maret 2023, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan EBITDA hingga 92% yakni menjadi USD71 juta atau membaik dibandingkan dengan EBITDA pada periode yang sama di tahun 2022 yang sebesar USD37 juta.

Di samping itu, Garuda Indonesia juga mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 50,91% menjadi USD110,03 juta dari kuartal I 2022 yang sebesar USD224,14 juta. Adapun pencatatan rugi bersih pada tahun kinerja berjalan ini dipengaruhi oleh penerapan standar akuntansi PSAK 73 yang mengatur tentang pembukuan transaksi sewa pada beban operasi.

“Terlepas dari adanya penerapan PSAK tersebut, Garuda Indonesia secara fundamental operasional kinerja terus mencatatkan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari sejumlah indikator penting pada kinerja usaha baik dari sisi EBITDA, cash flow hingga peningkatan trafik penumpang,” jelas Irfan.

Sejalan dengan kinerja usaha yang semakin solid tersebut, Garuda Indonesia pada akhir Maret 2023 lalu juga telah menyelesaikan pemenuhan kewajiban terhadap kreditur dengan nilai tagihan hingga Rp255 juta. Pemenuhan kewajiban tersebut sejalan dengan Perjanjian Perdamaian PKPU yang sebelumnya telah disahkan melalui putusan homologasi PN Jakarta Pusat, dan dalam implementasinya turut diselaraskan dengan fokus misi transformasi yang berjalan. Penyelesaian kewajiban Garuda Indonesia tersebut telah dirampungkan terhadap 254 kreditur yang memiliki nilai tagihan hingga Rp255 juta, dengan total nilai tagihan yang dibayarkan mencapai hingga Rp15.432.720.782.

Dari aspek operasional, Garuda Indonesia sebagai mainbrand juga terus mencatatkan pertumbuhan signifikan pada angkutan penumpangnya yang tercatat tumbuh sebesar 98,2% pada kuartal I 2023 menjadi 1,8 juta penumpang. Lebih lanjut, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang penerbangan internasional yang signifikan tumbuh lebih dari 438%.

Garuda Indonesia mencatatkan angkutan penumpang penerbangan internasional sebesar 363 ribu orang dari sebelumnya berjumlah 66 ribu penumpang pada kuartal I 2022. Sedangkan untuk penumpang penerbangan domestik Garuda Indonesia sebagai mainbrand mencatatkan pertumbuhan lebih dari 72% menjadi 1,4 juta penumpang.

 

Penulis: Steven Widjaja

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *