Jakarta – Harga 10 kripto berkapitalisasi besar atau big cap secara keseluruhan nyaman berada di zona merah menjelang pekan ketiga Agustus 2022. Adanya risalah baru yang diterbitkan The Fed pada Juli lalu menambah kekhawatiran para trader karena dinilai akan menghambat likuiditas di pasar aset berisiko, termasuk kripto.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menjelaskan bahwa pasar kripto masih belum bisa bangkit dari keterpurukan. Saat ini, banyak investor yang terlihat tidak yakin untuk melakukan akumulasi kripto karena sentimen makroekonomi yang sedang tidak baik-baik saja.
“Risalah yang dikeluarkan The Fed membuat investor bingung pada sikapnya. Padahal sebelumnya, mereka memberi sinyal ada kemungkinan melonggarkan kebijakan moneternya di September mendatang,” kata Afid dalam pernyataannya, Jumat, 19 Agustus 2022.
Melansir Coin Market Cap, nilai Bitcoin saat ini bertengger di harga US$22.767 atau turun sebesar 2,95% dalam 24 jam terakhir. Altcoin lainnya, Ethereum (ETH) anjlok di US$1.818 atau 1,72%, Cardano (ADA), Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) anjlok lebih dari 4%. Sementara itu, kabar terkait dengan tingkat inflasi Inggris yang mencapai 10,1% pada Juli 2022 juga menjadi tekanan bagi laju pasar kripto, dimana angka itu adalah yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Jika dianalisa, pergerakan Bitcoin memiliki kemungkinan untuk meneruskan laju penurunanya dengan level support BTC saat ini yang berada di harga US$22.370 sedangkan Ethereum (ETH) sejak 19 Juli lalu memiliki nilai ETH yang naik 109% dari US$880,93 ke US$1.818. Namun, Afid juga menjelaskan bahwa ETH sedang melakukan pengujian untuk menahan harganya di level support US$1.783.
“Apabila hal itu terjadi breakdown, kemungkinan ETH turun lebih dalam bisa mencapai level US$1.663. Resistance ETH ada di level US$1.915,” tutupnya. (Fatin)