Para Capres, Berdasarkan Survei Ini, Ternyata Hal Inilah Penentu Utama Elektoral

(Foto: Net)

Jakarta – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan temuan terbaru dari survei publik soal persepsi publik atas ekonomi Indonesia dan hubungannya dengan pilihan calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 nanti.

Survei itu ternyata menunjukkan jika persepsi positif publik atas keadaan ekonomi nasional memiliki efek positif untuk elektabilitas kandidat capres PDIP, Ganjar Pranowo. Sedangkan masyarakat yang memiliki persepsi negatif terhadap kondisi ekonomi akan lebih memilih kandidat capres Partai Nasdem, Anies Baswedan.

“Orang yang merasakan kondisi ekonomi di Indonesia positif cenderung akan memilih Ganjar. Sebaliknya, orang yang menyatakan kondisi ekonomi di Indonesia kurang positif cenderung akan memilih Anies,” ujar pendiri SMRC, Saiful Mujani, pada keterangan tertulis, dikutip Jumat, 5 Mei 2023.

Sedangkan untuk kandidat capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Saiful mengatakan bahwa persepsi ekonomi tersebut tidak memiliki dampak terhadap elektoral mantan Danjen Kopassus itu.

“Prabowo tidak akan mendapatkan keuntungan atau kerugian (secara elektoral) dari kondisi ekonomi kita,” tuturnya.

Survei yang dirilis SMRC pada Maret 2023 itu menunjukkan, ada 33,6% responden yang menyatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini baik atau sangat baik. Sementara, yang menilai buruk atau sangat buruk sebanyak 25,4%, yang menganggap sedang saja 38,8%, dan yang tak menjawab sebesar 2,2%.

Angka-angka ini terpantau mengalami perbedaan dibandingkan survei pada periode sebelumnya. Pada Oktober 2020, survei dengan tema yang sama itu menunjukkan 45,3% responden memandang kondisi ekonomi nasional buruk atau sangat buruk. Sedangkan yang menilai baik atau sangat baik hanya 19,6%.

Di samping itu, survei ini juga mengumpulkan pandangan masyarakat terkait kondisi ekonomi individu atau keluarga di masa mendatang, dimana ada 69,2% masyarakat yang yakin bahwa kondisi ekonomi rumah tangga mereka akan lebih baik atau jauh lebih baik dalam satu tahun ke depan. Sementara, yang meyakini perekonomiannya lebih buruk atau jauh lebih buruk hanya sebesar 6,8%, tidak akan ada perubahan 16,9%, dan tidak menjawab sebesar 7,1%.

Besaran optimisme yang hampir sama juga terlihat dari proyeksi ekonomi Indonesia dalam satu tahun ke depan, dimana ada 64,9% meyakini keadaan ekonomi Indonesia akan lebih baik atau jauh lebih baik ketimbang sekarang. Sedangkan yang menyatakan akan lebih buruk atau jauh lebih buruk hanya sebesar 6,6%, tidak akan ada perubahan 18,8%, dan tidak menjawab 9,7%.

“Karena Jokowi tidak maju lagi, maka tokoh yang kurang lebih sama atau mendekati Jokowi dalam kepemimpinan Indonesia ke depan, maka dialah yang kemungkinan akan dipilih oleh warga yang memiliki penilaian positif dalam hal kondisi ekonomi ini,” beber Saiful.

 

Penulis: Steven Widjaja

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *